Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (MARAK) menggelar aksi demonstrasi di Makassar. Dalam aksinya, mereka menolak keberadaan terminal bayangan yang dinilai merugikan negara dan masyarakat setempat. 

Makassardaily.com- Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (MARAK) Makassar menyoroti keberadaan terminal bayangan yang dinilai merugikan masyarakat yang memanfaat tempat tersebut sebagai sumber pendapatannya. MARAK Makassar menuding, sumber kemacetan juga disebabkan keberadaan terminal bayangan, yang dibuat tidak pada tempat yang semestinya.


Dalam rangka merespon isu tersebut, sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (MARAK) menggelar aksi demonstrasi di Makassar. Dalam aksinya, mereka menolak keberadaan terminal bayangan yang dinilai merugikan negara dan masyarakat setempat. 


Koordinator aliansi, Ari Mustari mengatakan Terminal bayangan kini marak di Makassar. Dia menyebut terminal bayangan mengganggu keberadaan terminal resmi yang disediakan pemerintah.


Terminal Regional Daya yang notabene-nya terminal resmi, jadi sepi dan sunyi bagai kuburan (karena marak terminal bayangan). Pada akhirnya, “masyarakat sekitar terminal yang jadi korban. Mereka tidak mendapatkan manfaat ekonomis dari fungsi terminal sebagai tempat menaik turunkan penumpang,” ujar Ari Mustari, Minggu (28/05/2023).


Ari Mustari menyayangkan keberadaan terminal bayangan, ia menduga, keberadaan terminal bayangan, diprakarsai oleh perusahaan-perusahaan penyedia jasa transportasi bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) lintas provinsi.


Selain itu Ari Mustri juga menilai keberadaan terminal bayangan juga disinyalir menjadi penyebab kemacetan. Pasalnya, terminal bayangan dibuat tidak pada tempat yang semestinya.


Oleh karena itu, kami menuntut, agar pemerintah menghentikan operasional bus yang tidak masuk terminal resmi. “Kami juga minta pemerintah untuk melakukan pemeriksaan terhadap izin trayek dan izin usaha perusahaan bus-bus yang nakal, yang tidak sesuai aturan yang berlaku,” Lebih lanjut Ari menuturkan. persoalan ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah. Baik itu Pemerintah Kota Makassar maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).


Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (MARAK) Makassar menyarankan kepada Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera membentuk tim terpadu, guna menertibkan pelaku jasa transportasi, yang diduga tidak taat aturan.   


Ari menegaskan, aksinya kali ini masih merupakan aksi pra kondisi. Jika tuntutannya tidak segera dipenuhi, maka ia bersama aliansi mengancam akan kembali menggelar aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih besar lagi. 


“Jika dalam tempo 2 kali 24 jam tuntutan kami tidak diakomodir, maka kami akan melakukan aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar,” tegas  Ari, dalam siaran pers yang diterima (29/05) redaksi makassardaily. 


Aliansi kembali memberi ultimatum kepada pemerintah, jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami juga akan melakukan upaya-upaya litigasi dan kampanye terbuka di hadapan publik guna menindak pelaku-pelaku yang merugikan masyarakat dan negara,” pungkasnya.


Editor : Muhaimin Arsenio